Wacana pemekaran daerah di Bumi Serambi Mekkah menjadi isu krusial akhir-akhir ini terdengar di berbagai pelosok negeri, sebuah wacana ketidakpuasan anak negeri ini melihat pembangunan yang tidak seimbang. Ada hal positif dimana isu pemekaran daerah ini menjadi sangat penting disimak, karena menurut masyarakat pro pemekaran, wacana pemekaran ini menjadi sebuah upaya untuk meminimalisir rentang birokrasi yang begitu panjang. Sebuah usaha yang patut didukung apabila sebenarnya upaya pemekaran wilayah mampu memberikan ruang yang lebih besar bagi rakyat dalam menikmati “kue pembangunan”, karena Aceh merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia dari sisi perolehan hasil alamnya yang melimpah ruah.
Dana bagi hasil migas yang terserap saat ini dalam Anggaran Pengeluaran dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2009 ini sebesar 7,7 trilyun menunjukkan Aceh mampu berbuat lebih banyak dalam meningkatkan pemerataan pembangunan bagi 23 Kabupaten/Kota di Nanggroe Aceh Darussalam. Kalau mau jujur, inilah pembuktian bagi Gubernur Independen kita untuk mau bergerak menyeimbangkan pemerataan kue-kue pembangunan. Saat ini provinsi di pantai barat NAD yang mewacanakan pemekaran wilayah menunggu itikad baik Pemda NAD untuk bersungguh-sungguh merealisasikan janjinya dalam visi misinya yaitu kesetaraan pembangunan yang menyeluruh di seluruh Kabupaten/Kota di NAD.
Sebuah pembangunan diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di berbagai sendi kehidupan, agar masyarakat dalam berbagai strata kehidupan merasakan kekayaan Aceh dalam aplikasi nyata yang termaktub dalam penerapan pola pembangunan daerah bagi kemajuan dan peningkatan taraf hidup rakyat. Sebuah pekerjaan rumah yang begitu berat diemban duet Irwandi-Nazar dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh yang menurut data Pemda NAD sebesar 28 % dari 4,2 juta penduduk NAD. Pola-pola pembangunan tersebut harus mampu menyeimbangkan pemerataan, dimana harus ada skala prioritas dan menyampingkan garapan-garapan isu primordial (kepentingan daerah).
Kita akan terus mendukung upaya duet Irwandi-Nazar dalam merealisasikan mimpi kesejahteraan bagi segenap bangsa Atjeh……Banda Aceh, 17 Maret 2008 (Yef)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar